hirup dalam dalam
angin laut bersama malam
agak dingin
sedikit lembap karena hujan sore tadi
dan kita tidak harus berhimpitan
tidak juga kasmaran
tapi lega
walau penasaran
lanjutkanlah bercerita, Sayang
menyingsing berlapis-lapis tabir
tentang duka, asa dan gembira
sambil mata bertaut mata
menemukan percaya disana
sepertinya malam dan laut turut merayakan
sepertinya semesta bahkan menggetarkan
malam itu senin malam yang biasa
penuh, riweh di utara Jakarta
namun mengapa kembang api berbinar terang di cakrawala ?
jika bukan karena syukur sukma dua taut yang meng-eka
-27 Oktober 2008
isya-
No comments:
Post a Comment